Hari ini aku berulang tahun. Lalu, apakah hari ini jadi lebih istimewa dari hari tanpa peringatan apa-apa? Ya, karena pada hari ini di lebih dari tiga puluh tahun yang lalu, aku dilahirkan. Tiga dasawarsa bukan waktu yang sebentar tentunya, tapi bagiku juga tidak terasa lama. Aku masih menikmati hidup dengan segala dinamika yang menjadikannya indah. Meskipun terkadang terasa berat, aku selalu yakin ada hal-hal yang masih bisa disyukuri. Alih-alih memfokuskan pada masalah (sehingga membuat hidup nampak sebagai perjalanan masalah), lebih baik mencari hal-hal kecil untuk dinikmati yang membuat hidup terasa menyenangkan.
Aku mengingat penyertaan dan pertolongan-Nya. Pada saat yang tidak terduga, di ujung jalan yang seolah tanpa harapan, selalu ada hal ajaib yang terjadi. Besar atau kecil-nya keajaiban dinilai dari seberapa besar kita menghayatinya, dan bukan pada nilai materi keajaiban itu. Aku juga belajar untuk percaya bahwa pada waktunya, segala sesuatu akan menjadi indah. Aku mengingat saat-saat aku dan suamiku saling menggenggam tangan atau berpelukan dalam hening, ataupun ketika kami saling menggoda dan tertawa lepas. Aku mengingat, waktu yang kuhabiskan dengan bermain bersama anakku. Perkembangannya yang begitu pesat, perubahan dan pertumbuhannya yang sangat cepat membuat hidupku terasa dinamis. Aku mengingat, berjuta peristiwa kecil yang terjadi, senyuman dan keramahan yang dibagi, keindahan dan ketenangan yang mempesona.
Tahun yang telah berlalu menyisakan cerita yang terus berlanjut di tahun ini. Aku berdoa supaya Allah menjagaku, Tuhan Yesus memberkatiku, dan Roh Kudus menuntunku. Amin
Proud wife and mom. Academic Staff at Fakultas Hukum UKSW, a current Melbourne Law Masters Student.
I’m actively search for the positive side of everything ~ Indirani Wicaksono ~
Read more posts by this author here||