Jika Anda adalah seorang pengguna internet maka tentu SOPA/PIPA bukanlah istilah yang asing, atau setidaknya pernah mendengarnya. Jika belum atau ingin mengetahui lebih jauh banyak situs di internet yang bisa dikunjungi
Baru-baru ini beberapa situs besar seperti Google, Twitter, Wikipedia dan WordPress mengubah tampilan webnya dengan caranya masing-masing sebagai bentuk penolakan terhadap SOPA/PIPA.
Sementara banyak orang “dipaksa” percaya bahwa pertentangan antara pendukung vs penentang SOPA/PIPA adalah perdebatan antara pembajak melawan anti-bajakan kenyataanya tidaklah sesederhana itu.
Pendukung SOPA/PIPA jika dicermati adalah perusahaan-perusahaan mapan, (pernah) memimpin pasar atau trendsetter di industrinya (pada masanya). Tengok saja Disney, Ford, Electronic Arts, BSA dan sebagainya.
Di lain pihak, penentang SOPA/PIPA di antaranya adalah perusahaan-perusahaan yang menjadi besar di jaman modern berkat inovasinya yang terus menerus seperti Google, Wikipedia, Zynga dan Twitter. Dan perusahaan-perusahaan ini meski beberapa sudah menjadi pemimpin dalam industrinya namun proses inovasi terus berjalan karena sadar bahwa inovasi adalah tulang punggung perusahaan mereka.
Argumen yang diajukan oleh pendukung SOPA/PIPA adalah bahwa pembajakan (dan teknologi yang memfasilitasinya) adalah kegiatan yang mengancam bisnis yang berbasis pada kekayaan intelektual.
Sementara penentang SOPA/PIPA berargumen bahwa SOPA/PIPA adalah penghambat berjalannya proses inovasi sekaligus mengancam kebebasan berpendapat.
Semula masyarakat “dipaksa” berpersepsi bahwa penolak SOPA adalah para pembajak dan pendukungnya. Seiring berjalannya waktu dengan makin banyaknya perusahaan yang menolak SOPA masyarakat mulai berpikir bahwa pertentangan antara pendukung vs penolak SOPA adalah “perang” antara perusahaan berbasis teknologi dengan perusahaan berbasis konten.
Persepsi kedua tampak lebih masuk akal ketimbang persepsi pertama, namun masih belum tepat. Penolakan vs dukungan terhadap SOPA lebih tepat dilihat sebagai pertentangan antara pendukung dan penolak status quo.
Seperti sudah disebut sebelumnya bahwa para pendukung SOPA adalah perusahaan-perusahaan yang pernah memimpin pasar atau masih memimpin pasar namun posisinya mulai terancam oleh para pendatang baru. Tak mengherankan jika mereka mati-matian mendukung SOPA demi status quo.
Sementara bagi pemimpin pasar baru dan pendatang baru yang mengandalkan inovasi jelas bahwa SOPA akan mematikan apa yang selama ini menjadi core competence mereka.
Sekalipun alasan yang diajukan oleh para pendukung SOPA/PIPA tampak rasional namun sebenarnya apa yang mereka lakukan adalah praktik bisnis yang mengedepankan lobi ketimbang investasi pada inovasi.
Dan yang paling buruk adalah bahwa upaya mengedepankan lobi dibanding inovasi hanya akan memberikan keuntungan bagi para pemimpin pasar dalam jangka pendek. Selain itu kelambanan inovasi bukan hanya melemahkan kompetensi perusahaan namun juga negara-negara dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Jadi melihat perdebatan pendukung vs penentang SOPA/PIPA sebagai pertentangan antara pembajak dengan anti-bajakan adalah pandangan yang terlalu sempit dan menempatkan persepsi seseorang pada perangkap yang memang disiapkan oleh perusahaan-perusaahaan tertentu.
Happily married, father of a wonderful boy, a passionate Content Strategist. Liverpool FC and Melbourne Victory fan. Traditional martial artist.
I’m going to be myself, do what I think is right. If they don’t like it, so be it. ~ Satrio ~|
Read more posts here||
I’m an ISTJ-A