Meski sekilas tampak berbeda namun bagi saya yang pernah mendalami keduanya, tidak terlalu banyak perbedaan. Benar bahwa keterampilan yang diperlukan beda, namun bukankah bisnis konvensional juga tidak membutuhkan keterampilan yang sama untuk bidang yang berbeda? Dan bukankah di balik perbedaan itu ada hal-hal umum yang sama?

LSE

Perubahan Lingkungan Sekitaran Eksternal (LSE) misalnya, baik afiliasi Amazon maupun bisnis konvensional apapun bidangnya sama-sama harus senantiasa peka terhadap perubahannya. Harus selalu dinamis dan hampir tidak mungkin menghindari dampaknya.

Bisnis Konvensional vs Amazon
photo credit: ehow.com & moderntheorie.com

Seperti saya sebut diantaranya pada tulisan lalu, kebijakan Google untuk tidak lagi mengindeks (de-indexing) domain co,cc memaksa para afiliator, termasuk saya untuk merubah strategi. Tentu bukan sesuatu yang diharapkan namun mutlak untuk dihadapi.

Tahun ini Google melakukan perubahan alogaritma yang signifikan, hampir semua patokan di waktu-waktu lalu tidak lagi bisa digunakan. Para afiliator tentu terkena dampaknya.

Fokus

Memang benar bahwa saat ini Bing mulai bangkit dan banyak yang memprediksi bahwa ke depan Bing akan mampu bersaing dengan Google. Tapi faktanya saat ini Google masih menjadi yang terbaik, dan tak mungkin sebagai pengusaha online kita mau berfokus pada keduanya karena tuntutan masing-masing juga tidak sama.

Jenis bidang yang dipilih pun harus spesifik. Banyak peluang lain, AdSense misalnya menjanjikan keuntungan yang tak kalah besar ketimbang Amazon. Masih ada lagi Fiverr, Flippa, Clickbank dan sebagainya.

Di dunia nyata (non maya), orang-orang generalis tidak pernah menang dari spesialis. Generalis mungkin bisa bicara banyak, komentar tentang berbagai bidang, tapi pengetahuannya mengenai tiap-tiap bidang sangat dangal. Bandingkan dengan spesialis yang hanya menguasai satu atau dua bidang namun sungguh-sungguh memahami dunianya. Dengan kata lain orang generalis selalu adalah seorang mediocre, sementara spesialis cenderung superior dan punya nilai pembeda.

Demikian pula dengan bisnis online. Dulu ketika saya mengharapkan keuntungan besar dari Amazon dan AdSense bersamaan hasilnya hanya rata-rata (mediocre) Tapi kemudian saya ingat pada pelajaran bisnis dan manajemen mengenai fokus.

Ketika saya memfokuskan diri pada Amazon, belajar tentang Amazon, belajar dari mereka yang sukses sebagai afiliator Amazon maka perlahan-lahan pendapatan saya mulai naik. Memang saya masih ada pendapatan AdSense tapi sekedar karena menyisipkan kode AdSense di tiap postingan. Saya belum belajar AdSense dan belum hendak memfokuskan diri kesana. Karena itu kalau dilihat perolehan AdSense saya sekedar untuk uang belanja istri, jauh di bawah Amazon

Sikap Mental

Keyakinan adalah faktor lain yang juga diperlukan. Belakangan ini misalnya, kalau Anda menyimak berita akan banyak sekali pemberitaan mengenai krisis moneter di AS. Terlebih isu ini semakin diangkat melalui kampanye para kandidat presiden. Sebagai afiliator Amazon yang konsumennya adalah masyarakat AS tentu umumnya orang akan berpikir bahwa krisis ini akan membawa dampak yang signifikan.

Faktanya saya tak merasakan banyak perubahan. Barang-barang mewah dengan harga di atas $1000 kata sebagian orang sudah tidak bisa dijadikan tumpuan keuntungan, sehingga banyak yang beralih ke barang-barang dengan harga $100-$200 dengan harapan terjadi penjualan dalam kuantitas besar sehingga profitnya juga besar. Tapi saya sendiri masih sangat sering menjual produk seharga $1000 – $3000. Bahkan lebih sering ketimbang barang seharga $150- $200.

Seorang motivator pernah berkata, jangan karena mendengar berita buruk kemudian kita yakin bahwa kondisi tersebut akan memmengaruhi hidup kita. Pada krisis perekonomian terburuk pun sejarah selalu mencatat orang-orang yang tetap kaya.

Sikap manja dan anti kompetisi adalah dua hal yang wajib dijauhi. Seperti saya kemukakan dalam tulisan lain bahwa kompetisi yang dihadapi adalah kompetisi tingkat global. Kompetisi yang juga tak mengelompok-kelompokkan apakah Anda seorang pemula atau master. Semua berkompetisi dengan aturan yang sama dan tempat yang sama.

Jadi mereka yang mudah merengek-rengek kalau gagal bisnis dengan alasan pemerintah beginilah, pemerintah begitulah, pemerintah mestinya bla…bla…bla… Lebih baik lupakan kesempatan Anda di bisnis dunia maya. Ini bukan tempat yang tepat bagi Anda, tak akan ada yang mendengar keluhan Anda. Satu-satunya dampak yang akan Anda peroleh dari mengeluh adalah berkurangnya waktu dan kesempatan untuk belajar.

Jeli Melihat Peluang

Kejelian untuk melihat peluang dan menentukan jenis produk yang mampu mendulang keuntungan juga diperlukan oleh para afiliator Amazon. Coba kunjungi website Amazon, lihat ada berapa banyak kategori produk di sana? Berapa banyak sub kategorinya? Berapa banyak itemnya? Kalau tidak jeli memadukan tuntutan LSE dengan produk yang ada maka tak peduli betapa hebatnya review yang dibuat tak akan ada keuntungan yang signifikan. Bahkan bisa jadi tidak beroleh untung apapun.

Ada masa-masa dimana Amazon melakukan listing produk-produk pre-order. Disini kejelian dan insting seorang afiliator menjadi penting; akankah produk ini laku? Dari segmen mana permintaan akan datang? Berdasarkan segmen dimana permintaan itu akan muncul, maka review dan promosi seperti apa yang paling tepat?

Kalau salah dalam menentukan bisa-bisa Anda rugi karena sudah membuat review dan promosi ternyata tak banyak permintaannya. Atau jika terlambat maka bisa-bisa barang ini sudah habis dan tak lagi tersedia.

Special occasions juga harus selalu dipantau, bulan-bulan apa saja? Apa event-nya? Produk apa yang biasa dibeli pada event tersebut? Analisis tersebut bisa menjadikan Anda beroleh keuntungan besar atau melewatkan kesempatan sama sekali.

Nothing Lasts Forever

Setiap pengusaha tahu bahwa tak ada produk atau bahkan jenis usaha yang selamanya bisa diandalkan memberi keuntungan, karenanya setiap pebisnis sukses selalu mencari dan menggarap peluang-peluang baru manakala sebuah usaha yang ditekuninya sudah bisa mulai dilepas atau tidak perlu diawasi langsung secara terus menerus.

Demikian pula halnya dengan afiliator Amazon, saat ini mungkin seorang afiliator menemukan bahwa produk X tingkat permintaannya tinggi dan tingkat persaingannya rendah. Karenanya dari produk X tersebut bisa jadi seorang afiliator memperoleh keuntungan lebih dari $500 per bulan hanya dari satu macam produk saja. Tapi hati-hati, jangan sampai terlena sebab segala sesuatu bisa berubah dengan drastis; berkurangnya permintaan konsumen akan produk tersebut, stok habis dan tidak lagi diproduksi atau tingkat persaingan untuk memasarkan produk X meningkat.

Sebuah produk sudah pasti memiliki product life cycle yang berbeda, maka dari itu jangan sampai lengah. Upayakan mencari produk-produk lain sekalipun sebuah produk sudah nyata-nyata mampu memberi keuntungan yang besar.

Banyak lagi persamaan yang bisa disebutkan antara bisnis konvensional dengan afiliasi Amazon, banyak pula perbedaannya. Melalui tulisan ini saya hanya hendak membagikan berdasar apa yang saya alami dan pelajari dari keduanya. (Satrio)