Beberapa waktu yang lalu Saya menonton sebuah film yang berjudul Love Never Fail. Sebuah film pendek dengan durasi hanya sekitar 40 menit ini merupakan film asia yang (mungkin) termasuk film ‘dokumenter’ karena film ini berisi kesaksian berdasarkan kisah nyata kehidupan pernikahan kristen antara Ralph dan Alice. Penyajian dalam film ini merupakan perpaduan Gambar bergerak (video) Alice yang bercerita digabungkan dengan visualisasi foto-foto (gambar diam) dokumentasi kehidupan Ralph dan Alice.

Dalam film ini dikisahkan 7 hari setelah pernikahan, Ralph seorang pemuda yang tampan, ramah, dan periang didiagnosa menderita kanker di otak. Ralph kemudian menjalani serangkaian pengobatan untuk memerangi kanker yang menyerang. Semakin lama penyakit Ralph menjadi semakin parah, makan, minum, bahkan berbaring menjadi hal yang menyakitkan untuk Ralph, wajahnya yang tampan berubah menjadi buruk karena hampir seluruh wajah bengkak terutama, mata dan bibir. Dalam situasi itu Alice setia mendampingi Ralph bahkan dokter menggambarkan Alice setiap hari bekerja seperti tiga orang suster. Alice menyiapkan semua kebutuhan suaminya dan melayani dengan tulus. Dalam situasi itu Ralp dan Alice tetap percaya pada Tuhan Yesus dan bahkan menjadi kesaksian bagi keluarga dan teman-temannya. Alice setia membacakan alkitab dan berdoa untuk Ralph dan Ralph mengajar dan berdiskusi mengenai firman Tuhan dengan istrinya.

Film ini bercerita tentang keluarga baru yang mengalami masalah berat berupa sakit yang diderita oleh suami. Keadaan sakitnya suami ini membat keluarga ini semakin dekat karena ada kasih Tuhan yang memampukan istri tetap setia dan sabar mendampingi suaminya, dan suami yang tetap menolong istrinya semakin dekat dengan Tuhan. Bahkan keluarga ini menjadi kesaksian bagi keluarga besar dan teman-temannya.

Melihat film ini membuat Saya berpikir, betapa luar biasa peristiwa yang dialami keluarga baru ini. Bayangkan, mereka baru 7 hari menikah kemudian harus mengikuti serangkaian pemeriksaan sebelum dokter mengatakan sang suami menderita kanker di kepala. Sebagai pasangan baru mereka masih menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam perkawinan namun telah mengalami masalah berat dalam keluarga. Saya membayangkan, ketika pertama kali mendengar diagnosa dari dokter, pasti berbagai perasaan dan peristiwa menyergap keluarga muda ini. Antara percaya dan tidak percaya peristiwa demikian terjadi pada mereka. Antara menerima dan menggugat Tuhan yang mereka percaya.

Namun film ini tidak bercerita mengenai pergulatan perasaan dan pikiran keluarga ini. Film ini menceritakan keyakinan mereka akan kasih Tuhan, dan pengalaman mereka merasakan kasih Tuhan bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.

Namun karena film ini tidak bercerita mengenai perasaan pasangan suami istri ini, Saya justru jadi memikirkan kira-kira seperti apa yang dirasakan keluarga muda ini. Sang suami menurut rekaan Saya pasti merasa sangat terpukul, ketika merencanakan menikah pasti ia sudah memiliki bayangan mengenai hidup berkeluarga. Bisa jadi suami merencanakan membeli rumah atau mobil, atau menabung untuk persiapan kelahiran anak-anaknya kelak. Mendengar kabar dia terserang kanker pasti membuat perasaannya tak menentu, terkejut, sedih, marah, takut dan sebagainya sebelum akhirnya dia bisa menerima keadaan dan tetap bersyukur. Si Istri juga pasti telah memiliki berbagai gambaran membina kehidupan berkeluarga yang kemudian buyar dengan diagnosa yang diberikan oleh dokter.

Dalam perjananan kehidupan berkeluarga, pastilah juga terdapat berbagai pergumulan. Seorang suami yang sakit sehingga memiliki banyak keterbatasan, mulai dari hubungan sosial, pemenuhan kebutuhan ekonomi, maupun hubungan dengan istrinya. Sementara Istri harus menyesuaikan diri antara bayangan dan kenyataan yang terjadi, sabar merawat suaminya, dan juga beradaptasi dengan keluarga besar suaminya.

Bukan peristiwa yang jamak terjadi pada umumnya keluarga muda, namun dialami oleh keluarga Ralph dan Alice. Melalui pengalaman mereka membuktikan bahwa cinta kasih dasar dan sumber kebahagiaan hidup berkeluarga. (Indirani)

  Copyright protected by Digiprove © 2011