Membakar sampah ditegur karena menjadi penyumbang pemanasan global dan mengganggu tetangga, jawabnya: “Ah CUMA segini, di negara maju banyak rumah kaca yang efeknya lebih parah!”
Melanggar rambu dilarang lewat ketika ditegur jawabnya: “CUMA beberapa meter kok daripada mutar…”
Melanggar rambu dilarang berhenti ditegur karena bikin macet jawabnya: “CUMA sebentar”
Naik motor tidak pakai helm ketika ditegur katanya: “Dekat kok cuma ke sana”
Mengijinkan anak di bawah umur untuk mengemudikan kendaraan bermotor alasannya: “Sudah bisa kok dia, lagian CUMA ke situ”
Jual jeruk lima kilo dicampur satu yang busuk alasannya: “CUMA satu diantara sekian, kalau tidak begini kapan untungnya?”
Akrabkah kita dengan kalimat-kalimat itu? Ya! Seringkali kita terlalu permisif pada diri sendiri.
Satu orang minta toleransi karena CUMA sedikit dan sebentar, bagaimana kalau dua orang? Satu kota? Satu propinsi? Satu negara? Seluruh Dunia? Lagipula apa satu orang hanya melakukan yang sebentar dan sedikit itu satu kali saja seumur hidup?
Sadarkah kita bahwa yang sedikit, sebentar dan lain sebagainya itu kalau dikumulasikan tidak lagi menjadi sedikit dan sebentar?
Sadarkah kita kalau yang sedikit dan sebentar itu menyumbang yang banyak dan lama?
Sedikit atau banyak, sebentar atau lama tindakan salah tetaplah salah..TITIK!
Entah berita baik atau berita buruk namun kita orang Indonesia bukan satu-satunya yang punya kebiasaan demikian. Ketika tinggal di Australia saya lihat sebagian besar orang Asia memang punya pola pikir demikian. Tahukah Anda apa sebutan orang lokal (Australia) untuk kebiasaan orang Asia macam ini yang tidak peduli terhadap keselamatan diri sendiri, sesama maupun lingkungan? PIG IGNORANT! Rasanya tak perlu dijelaskan lagi apa makna yang terkandung di dalam kalimat tersebut.
Semoga di akhir tahun ini kita masing-masing bisa berkaca dan memperbaiki diri untuk tahun-tahun mendatang. Mari mulai dari diri sendiri, mulai dari kecil dan sederhana untuk kebaikan bersama. Selamat Tahun Baru 2009!
Happily married, father of a wonderful boy, a passionate Content Strategist. Liverpool FC and Melbourne Victory fan. Traditional martial artist.
I’m going to be myself, do what I think is right. If they don’t like it, so be it. ~ Satrio ~|
Read more posts here||
I’m an ISTJ-A