Bagaimana anda hidup adalah pilihan anda ~Keith Harrel

Pada umumnya manusia, mungkin termasuk kita seringkali merasa dalam hidupnya tidak memiliki pilihan. Tindakan-tindakan yang dilakukan bukan didasarkan pada pilihan sadar yang sengaja dibuat akan tetapi nampak sebagai suatu “keharusan”. Bahkan lebih buruk lagi terkadang kita tidak menyadari bahwa sebenarnya kita selalu memiliki pilihan dalam hidup ini. Kita seringkali menjalani hari-hari dalam kehidupan ini dengan menempatkan diri sebagai korban atau sebagai objek dari kehidupan ini. Ucapan-ucapan seperti “siapa sih kita ini?” atau “aku kan cuma orang kecil” atau “aku tidak punya pilihan lain” atau “apa yang bisa kulakukan?” merupakan hal yang biasa kita dengar sehari-hari. Padahal sesungguhnya kita selalau punya pilihan, tinggal bagaimana kita berpikir dan menanggapi hal-hal yang terjadi dalam hidup kita.

Kemarin Saya sempat berdiskusi dengan beberapa orang mahasiswa, Saya mendapati bahwa sebagian besar dari mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka memiliki pilihan. Ketika setelah mereka bercerita kemudian Saya katakan bahwa sebenarnya ada pilihan A, pilihan B, dan pilihan C yang bisa dipertimbangkan, mereka malah terkejut dan mengatakan hal tersebut tidak terpikirkan sebelumnya. Saya mengakui bahwa kadangkala tidak mudah melihat pilihan lain ketika sedang menghadapi suatu situasi yang rumit atau sesungguhnya tanpa sadar kita telah terbiasa menjadi “korban” atau lebih tepatnya mengambil peran sebagai “korban” dari situasi yang kita hadapi.
Sedikit berbagi, beberapa waktu yang lalu Saya menghadapi saat terberat dalam hidup Saya setelah saat ayah Saya sakit dan berpulang ke rumah Bapa lebih dari delapan tahun yang lalu. Situasi ini terjadi sekitar sebulan yang lalu ketika adik Saya satu-satunya hilang yang kemudian belakangan kami ketahui disekap seseorang. Saat itu Saya benar-benar belajar bahwa bagaimana kita menjalani hidup adalah sebuah pilihan. (Untuk ini Saya sangat bersyukur karena Tuhan memberi Saya calon suami yang sangat mendukung, menguatkan dan membantu Saya untuk belajar). Menuruti emosi dan masukan dari orang-orang yang melihat segalanya dari sudut pandang yang negatif sungguh mudah, namun menghancurkan. Waktu itu terbayang segala hal buruk yang mungkin terjadi dan membuat Saya benar-benar sedih, takut, dan selalu ingin menangis. Disaat yang sama Saya teringat bahwa Tuhan menganugerahkan bagi Saya pilihan untuk bersikap. Saya mengatakan pada diri Saya sendiri keras-keras sehingga Saya sendiri bisa mendengarnya. Ok, kamu bisa menangis dan memuaskan emosimu tapi kamu ga akan bisa berpikir untuk menghubungkan petunjuk dan mencari adikmu atau kamu hapus air mata dan pakai energimu untuk mencari adikmu. Kamu harus yakin bahwa Tuhan pasti menolong dan menjaga adikmu. Kata-kata ini terus Saya ulang ketika Saya sangat-sangat sedih dan ketakutan. Saya berfokus dan menggunakan energi yang saya miliki untuk mencari adik saya. Saya belajar bahwa Saya punya pilihan dalam segala situasi untuk Saya ambil.

Dalam situasi diatas sangat mudah bagi Saya untuk merasa diri sebagai orang yang paling malang sedunia atau menempatkan diri saya sebagai korban dan membiarkan orang-orang mengasihani diri Saya. Namun sekali lagi, kita selalu memiliki pilihan untuk bersikap positif dan bertindak mengerahkan seluruh energi yang kita miliki melakukan yang kita dapat lakukan. Langkah selanjutnya dalah menjaga supaya pilihan itu tetap terarah dan tidak goyah oleh pendapat dan pemikiran yang merusak atau melemahkan. Saya merasakan kasih Tuhan lewat calon suami saya yang menolong saya tetap fokus dan mengeliminasi energi negatif yang berusaha disebarkan oleh orang lain. Pada akhirnya adik Saya berhasil ditemukan, dan syukur kepada Tuhan keadaannya baik-baik saja kini telah kembali ke ativitas normal.

Pilihan berasal dari dalam diri sendiri dan akan menentukan bagaimana sikap yang akan kita lakukan. Dalam segala situasi pasti ada maksud yang bisa kita pelajari untuk menjadi semakin baik. Marilah terus belajar untuk memilih fokus pada hal-hal yang baik dalam kehidupan seperti pesan dari The Secret: focus on all good things in life. (Indirani Wauran)