Seperti biasa selama beberapa tahun terakhir sirkuit Albert Park di Melbourne selalu menjadi seri pembuka pagelaran Grand Prix F1 setiap tahunnya. Event yang tahun ini secara resmi dilabeli 2013 Formula 1® Rolex Australian Grand Prix ini berlangsung sejak hari Kamis, 14 Maret 2013, hanya selang dua hari setelah berakhirnya Melbourne Moomba Festival 2013.
Atmosfer 2013 Formula 1® Rolex Australian Grand Prix sendiri sudah mulai terasa sejak beberapa bulan sebelumnya karena berbagai promosi maupun event. Beberapa tim F1 seperti McLaren Vodafone, Lotus Renault dan sang juara: Red Bull Racing bahkan memamerkan mobil F1 nya di tengah kota sebelum “hari H”. Bahkan Red Bull Racing F1 bukan sekedar pamer mobil namun juga membuat mobil F1 tersebut “menyanyi” Advance Australia Fair (lagu kebangsaan Australia) di depan publik.
Sirkuit Albert Park sendiri adalah sirkuit non permanen yang konon panjangnya 5.303 km… saya sendiri belum pernah ngukur sih, jadi percaya saja lah :silau: . Saat tidak digunakan untuk event Grand Prix track ini adalah jalan raya yang dilewati sehari-hari oleh penduduk kota Melbourne.
Khusus di tahun 2013 ini seri Australian Grand Prix Formula 1 sekaligus juga memperingati 60 tahun sejak Albert Park digunakan sebagai sirkuit Grand Prix. Event ini dipromosikan sebagai Heritage Day.
Istimewanya pada “Heritage Day” ini tiket untuk hari Kamis dibagikan secara gratis bagi masyarakat umum. Tiket bisa diunduh secara online untuk dicetak sendiri dan tersedia pula di loket-loket yang ada di setiap Gate. Meski gratis namun bukan berarti terbatas, sebaliknya hampir semua bagian sirkuit Albert Park bisa diakses kecuali bagian-bagian tertentu seperti Corporate Suites atau Grandstand
Pada hari Kamis, 14 Maret 2013 itu juga dipamerkan berbagai jenis mobil Formula 1 di era-era tempo dulu bahkan beberapa di antaranya sempat sempat dikemudikan mengitari sirkuit Albert Park beberapa lap.
Memasuki lokasi nampak juga para pengunjung mengenakan berbagai atribut tim kesayangannya. Red Bull sebagai tim juara tentu saja sekilas tampak memiliki fans paling banyak, meski di Melbourne sendiri adalah basis komunitas Italia di Australia yang cinta mati pada Ferrari namun kebanyakan pengunjung justru adalah turis dari luar Melbourne bahkan luar Australia. Dukungan publik Australia sendiri tentu mengarah pada duo pembalap Aussie Mark Webber di Red Bull Racing dan talenta muda Ricciardo yang membalap untuk Toro Rosso.
Sedang saya sendiri… well saya selalu mendukung Jenson Button karena kualitas personalnya yang di atas rata-rata pembalap lain. Namun kalau bicara tim saya kagum pada Red Bull Racing yang memiliki diferensiasi unik, saya tak henti-hentinya dibuat kagum dengan kreativitas tim pemasaran Red Bull. Tengok saja web mereka, bukan desainnya saja yang saya maksud melainkan kontennya.
Contents
Pengalaman Pertama di Event Formula 1
Jujur saja Formula 1® Rolex Australian Grand Prix 2013 ini adalah pengalaman saya secara langsung merasakan atmosfer pagelaran kompetisi mobil tercepat di dunia ini. Sebelumnya semua itu hanya bisa saya nikmati melalui layar kaca.
Menuju lokasi sirkuit Albert Park terbilang mudah, memang pada dasarnya hampir semua tempat di Melbourne mudah diakses dengan transportasi publik. Lebih-lebih pada event seperti ini tersedia beberapa alat transportasi publik tambahan.
Bahkan tram selama berlangsung 2013 Formula 1® Rolex Australian Grand Prix digratiskan selama empat hari tersebut bagi para pemegang tiket hari yang bersangkutan. Pada dasarnya sarana yang disediakan cukup baik meski sayangnya kurang terinformasi bahkan di kalangan pengemudi tram sendiri, sehingga saya melihat banyak dari para calon penonton Formula 1 yang baru tiba di Melbourne cukup kebingungan sebab di web resmi 2013 Formula 1® Rolex Australian Grand Prix jelas disebutkan tram gratis bagi pemegang tiket sementara pengemudi tram ketika ditanya tidak tahu menahu mengenai hal tersebut.
Terasa perbedaan perlakuan antara event 2013 Formula 1® Rolex Australian Grand Prix dengan event Australia Open
Tram gratis disediakan dari Melbourne City ke St. Kilda Road tepatnya di Swanston St dan di Spencer St. Karena kami tinggal di Swanston St. maka akses termudah tentu tram dari Swanston St. Tram ini menuju ke St. Kilda Road dimana gate 5, 8, 9, & 10 berada. Gate 9 dan 10 sendiri letaknya hanya beberapa meter dari kantor Konjen RI Melbourne. Pada hari Kamis atau event “Heritage Day” pemegang tiket bisa bebas masuk dari Gate yang manapun.
Ah..ya.. jangan berpikir untuk menyewa mobil untuk dipakai menuju ke sirkuit, sebab pengalaman di Albert Park tidak tersedia sarana parkir bagi pengunjung. Parkir di sirkuit maupun lingkungan sekitar hanya boleh digunakan oleh official serta mereka yang memiliki tempat tinggal atau berkantor di sekitar sirkuit. Tapi kalau seperti di Melbourne City tentu tak jadi soal karena transportasi umum sangat nyaman dan mudah.
Masuk dari Gate 8 pengunjung akan disuguhi dengan “Kids Corner”, tempat bermain anak-anak dengan nuansa otomotif mulai dari Truk karakter “Cars” dari Disney hingga Porsche Kids Driving School.
Setelah melewati “Kids Corner” nampak sebuah jembatan penyeberangan menuju ke Poonton Bridge di atas danau. Selepas melewati Poonton Bridge sampailah di bagian tengah dimana terdapat Action Zone, F1 Paddock, V8 Village dan sebagainya termasuk tempat berlangsungnya sesi autograph dengan para pembalap.
Tips Sesi Autograph dengan Pembalap F1
Bicara mengenai sesi autograph meski sedikit kecewa karena salah strategi namun setidaknya saya mendapat pelajaran berharga untuk lain waktu.
Awalnya saya berencana mengikuti sesi Autograph untuk mendapatkan tanda tangan bersama salah satu pembalap tim Red Bull Racing F1 atau Jenson Button.
Sejak pukul 11.00 ketika Gate sirkuit dibuka kami langsung masuk, namun karena tim Red Bull baru dijadwalkan muncul pukul 13.30 diikuti tim McLaren sesudahnya maka kami pikir lebih baik menghabiskan waktu berjalan-jalan menikmati atmosfer dan melihat stand-stand di sekitar sirkuit.
Ternyata ketika pukul 13.00 kami tiba di “Autograph Stage” antrian sudah sedemikian padatnya sehingga dengan melihat sekilas pun jelas percuma mengingat sesi hanya berlangsung selama kurang lebih sepuluh menit untuk setiap tim.
Akhirnya dengan berat hati saya pilih keluar dari antrian dan pindah ke sebelah panggung untuk mengambil foto para pembalap. Meski tak seramai antrian autograph namun cukup banyak pula pengunjung yang berdiri di dekat panggung untuk mengambil foto. Sialnya rata-rata mereka ini adalah bule yang tingginya lebih dari saya, belum lagi kamera digital saya rusak seusai Moomba Festival kemarin sehingga kini hanya mengandalkan kamera di HP.
Dari kejadian tersebut ada beberapa tips yang mungkin bisa saya bagikan jika Anda berminat mengikuti sesi autograph pembalap F1 suatu ketika nanti:
- Pelajari peta sirkuit untuk memastikan dimana sesi otografi akan berlangsung.
- Jika Anda fanatik terhadap tim tertentu maka persiapkan merchandise dari tim tersebut. Namun saran saya belilah majalah F1 atau belilah poster event F1 yang bersangkutan (biasanya dijual di lokasi) untuk jaga-jaga kalau ternyata tim yang Anda favoritkan antriannya panjang Anda bisa pindah ke line antrian tim lain. Lebih baik dapat tanda tangan dari pembalap tim lain daripada pulang dengan tangan kosong bukan? Datang setidaknya satu jam sebelum gerbang dibuka karena biasanya antrian di gerbang juga sudah cukup panjang.
- Kalau memungkinkan masuklah dari Gate yang terdekat dengan “Autograph Stage”
- Begitu gerbang dibuka segera menuju ke “Autograph Stage” meski mungkin masih berlangsung beberapa jam lagi. Anda bisa jalan-jalan mengelilingi sirkuit atau belanja Official Merchandise nanti atau bahkan besok saat sesi kualifikasi atau setelah Race Day namun sesi otografi hanya sekali dan berlangsung selama 10 menit saja.
Nonton F1 di sirkuit rugi?
Beberapa orang berpendapat bahwa nonton gelaran seperti Formula 1 atau MotoGP di sirkuit langsung rugi, karena tiketnya sangat mahal, untuk seri Australian Grand Prix sendiri bisa dilihat di sini padahal selepas putaran pertama paling cuma lihat mobil atau motor melintas setiap satu menit sekali.
Jujur saja semula saya termasuk yang berpikiran demikian, namun setelah pengalaman pertama di 2013 Formula 1® Rolex Australian Grand Prix ini saya berpendapat lain.
Jika tujuannya memang sekedar menyaksikan jalannya lomba saja memang mungkin melihat dari layar kaca akan jauh lebih irit dan komplit. Namun satu hal yang perlu diingat bahwa atmosfernya sangat jauh berbeda antara di sirkuit dengan di layar kaca sekalipun Anda menyaksikan melalui layar super lebar di kafe atau hotel mewah sekalipun.
Jangan pula berpikir bahwa mereka yang datang ke sirkuit secara langsung semata-mata hanya bertujuan menyaksikan mobil-mobil super cepat ini saling adu kecepatan saja. Sebagian besar dari mereka datang untuk menikmati atmosfer jelang perlombaan, menikmati berbagai perlombaan balap lain, belanja official merchandise, berkumpul dan mengobrol dengan sesama penggemar, mengikuti sesi autograph dan sebagainya yang lagi-lagi sangat berbeda dengan suasana “nobar” di kafe atau hotel.
Acara yang disuguhkan di lokasi pun bermacam-macam dan berbeda setiap hari. Untuk 2013 Formula 1® Rolex Australian Grand Prix ini misalnya di hari Kamis ada sesi latihan untuk balap V8 Supercar, Porsche Carrera Cup, atraksi udara RAAF (Angkatan Udara Australia) dan sebagainya.
Mungkin di Indonesia jarang yang pernah mendengar balap V8, memang belum setenar F1 atau bahkan Nascar di US namun di sini cukup populer di kalangan para motorists. Salah satu tim peserta adalah tim Red Bull Racing Australia yang mengandalkan mesin Holden dengan salah satu pembalapnya Casey Stoner yang adalah mantan juara dunia MotoGP.
Hari Jumat selain Race 1 Porsche Carrera Cup, All-new Mazda 6 Celebrity Challenge 1, dan atraksi udara tentu saja yang dinanti-nantikan adalah pertama kalinya kemunculan mobil-mobil F1 musim 2013 dalam sesi “Free Practice 1 and 2”. Hasil sesi latihan pertama ini sendiri tidak banyak kejutan. Vettel mencatat waktu tercepat diikuti Alonso, Massa, Hamilton dan Webber. Satu-satunya kejutan adalah catatan waktu Hamilton yang notabene timnya masih terbilang tim kemarin sore.
Di sesi latihan kedua Vettel masih memimpin diikuti rekan setimnya Mark Webber dan Rosberg, Raikkonen serta Grosjean secara berurutan di belakangnya.
Hari ketiga (Sabtu) selain kelanjutan dari Race yang sudah berlangsung hari Jumat juga sesi latihan ketiga F1 dan kualifikasi yang dimulai pada pukul 17.00. Pada kualifikasi pertama (Q1) hujan mulai turun sehingga sempat ditunda hingga sepuluh menit. Secara mengejutkan Rosberg mencatat waktu tercepat pada Q1 diikuti oleh Alonso, Grojean, Perez, Massa, Vettel dan Button. Jalannya Q1 diwarnai berbagai kecelakaan karena kondisi sirkuit yang licin.
Hujan semakin deras mengguyur sirkuit sehingga setelah ditunda hampir satu jam akhirnya diputuskan Q2 dan Q3 ditunda hingga hari Minggu pagi pukul 11.00. Cuaca Melbourne di minggu kedua musim Gugur ini memang kontras dengan minggu sebelumnya. Sejak hari Kamis suhu udara mulai turun dan pada hari Sabtu suhu berkisar antara 13°-18° C ditambah gerimis sudah mulai mengguyur kota sejak pagi hari termasuk sirkuit Albert Park. Padahal minggu sebelumnya begitu panas antara 33°-37° C. Belum lagi matahari yang pada musim Semi dan Panas kemarin baru tenggelam sekitar pukul 20.30an kini sudah tenggelam pada pukul 19.15 sehingga memang tidak mungkin melaksanakan Q2 dan Q3 pada sore itu.
Reaksi para pecinta F1 di Melbourne terhadap penundaan Q2 dan Q3 ini beragam, mereka yang membeli tiket hari ketiga (Sabtu) merasa rugi karena tujuan utamanya menyaksikan kualifikasi tidak tercapai padahal harga tiket hari itu lebih mahal ketimbang hari sebelumnya. Sementara yang hanya memiliki tiket hari “Race Day” merasa beruntung karena mendapat dua tontonan sekaligus (Q2-Q3 dan Race) untuk harga yang mereka bayarkan. Apapun itu tidak bisa disangkal bahwa faktor cuaca bukan instrumen yang bisa diatur.
Tertundanya Q2 dan Q3 menyebabkan perubahan jadwal acara hari berikutnya, namun melalui twitter dan FB resmi Australian Grand Prix berbagai perubahan itu mudah dipantau oleh pemilik tiket. Hujan mengguyur kota Melbourne hampir sepanjang malam dan beberapa kali di pagi hari. Sehingga ketika Q2 berlangsung sirkuit masih tampak basah di beberapa bagian dengan suhu udara sekitar 13° C. Q2 sendiri didominasi oleh Rosberg, sementara Webber, Hamilton dan Button mengkikuti di belakangnya. Catatan waktu tercepat di Q3 diraih oleh Vettel diikuti Webber, Hamilton dan Massa. Pole position kedua bagi Webber tentu memberi harapan bagi sebagian besar publik Australia yang mengharapkan pembalap lokal ini memenangkan seri Australian Grand Prix.
Pada “Race Day” hari minggu memang balapan F1 sendiri baru dimulai pukul 17.00 namun sebelum itu juga ada banyak sesi balap berlangsung yang diantaranya adalah kelanjutan dari hari-hari sebelumnya disamping parade pembalap F1 dan sesi foto di starting grid.
Jelang dimulainya Race cuaca di sekitar Albert Park cukup cerah dengan suhu sekitar 20° C. Namun lagi-lagi Melbourne menunjukkan ciri khasnya: cuaca berubah-ubah secara mendadak sehingga selama race tampak para pembalap keluar masuk pit stop mengganti ban.
Bagi publik Australia tentu hasil lomba kali ini bisa dianggap mengecewakan dengan Webber yang finish di posisi ke enam sementara Ricciardo tidak mampu menyelesaikan perlombaan. Penggemar Red Bull pun tidak cukup puas dengan podium ketiga yang diraih Vettel. Kemenenangan Raikkonen di seri pembuka ini memang cukup mengejutkan, diikuti Alonso di belakangnya.
Penampilan mengagumkan Sutil di seri Australian Grand Prix ini juga menjadi catatan prestasi tersendiri bagi tim Force India. Rosberg juga sempat membuat kejutan meski pada akhirnya harus keluar dari perlombaan.
Hasil selengkapnya dan detil Australian Grand Prix rasanya tak perlu dibahas sendiri karena selain sudah disiarkan di televisi juga banyak blog yang pasti meliputnya.
Event off track pada keempat ini juga tidak kalah serunya, yang paling menarik perhatian tentu saja adalah atraksi di atas motor oleh Nitro Circus.
Semenjak pengalaman pertama datang langsung ke sirkuit F1 ini terus terang saya merasa ketagihan. Tak heran ketika saya sempat ngobrol dengan beberapa orang di lokasi mereka mengaku dalam setahun setidaknya datang langsung ke tiga event F1. Mudah-mudahan suatu hari ini keinginan saya untuk datang ke event-event F1 bisa kesampaian.
Atmosfer di dalam sirkuit Albert Park bisa dibilang luar biasa dan euforia para penggemar F1 benar-benar terasa. Sedangkan mengenai kota Melbourne sendiri sebagai tuan rumah penyelenggara gelaran kelas dunia, banyak penggemar yang mengritik kurangnya atmosfer F1 di luar sirkuit.
Banyak yang menyebut bahwa kota dan warga kota Melbourne tidak cukup antusias terhadap 2013 Formula 1® Rolex Australian Grand Prix ini. Bahkan warga Australia sendiri menyebut bahwa meski sirkuit di Adelaide tak lagi memenuhi syarat untuk menyelenggarakan F1 namun hingar bingar F1 di dalam kota kala itu jauh lebih baik ketimbang Melbourne.
Benarkah demikian? Sulit bagi saya untuk menjawab lagi-lagi karena ini adalah pengalaman pertama saya merasakan langsung atmosfer event F1. Meski demikian sebagai penggemar F1 tentu saya berharap lebih. Saya ingat sekali ketika Melbourne menjadi tuan rumah final Footy (AFL) bulan Oktober lalu nuansa final kental di tengah kota. Padahal AFL hanyalah event nasional.
Setidaknya dua stasiun televisi lokal Channel One dan Channel Ten meliput event ini dengan cukup komplit sejak hari Kamis.
Rasanya Melbourne masih perlu berbenah lagi jika ingin menarik lebih banyak pengunjung di event Formula 1. Sebab penggemar F1 bukan sekedar datang langsung untuk menyaksikan perlombaan jet darat namun juga merasakan euforia dan atmosfernya.
Happily married, father of a wonderful boy, a passionate Content Strategist. Liverpool FC and Melbourne Victory fan. Traditional martial artist.
I’m going to be myself, do what I think is right. If they don’t like it, so be it. ~ Satrio ~|
Read more posts here||
I’m an ISTJ-A
One Reply to “Euforia Formula 1® Rolex Australian Grand Prix”
Comments are closed.