Hujan baru saja reda, aku mengambil motor dan bergegas meninggalkan area kampus. Sebelum pulang aku mampir dulu ke Apotek. Aku memacu motorku seperti biasa, tidak terasa ada yang berbeda sampai beberapa meter menjelang sampai ke apotek yang kutuju … lho kok sudah aku gas tapi ga bertambah kencang… waduh…sepertinya bensinnya bener-bener habis ni… :jahat: Memang sudah sejak dua hari lalu penunjuk bensin menunjukkan di huruf E, tapi aku menunda mengisi tangkinya.
Akhirnya setelah belok kiri masuk ke areal apotek, mesin motorku mati sama sekali. Aku turun, membeli obat dan vitamin sambil berharap nanti kalau aku kembali, mesinnya sudah mau hidup… tapi ternyata bahan bakarnya memang sudah habis sama sekali… :pusing: kucoba stater manual, tetap ga mau hidup, dari sudut mata aku melihat penjual rujak yang senyum-senyum melihatku menstater tanpa hasil…sangat tidak berempati…huft! :tampar:
Tidak berapa lama efek jalan turun berakhir, ga ada pilihan lain, kakaiku kembali mengayuh seperti balita belajar naik sepeda roda tiga… aduh engkel kakiku sampai puegel banget… tidak berapa lama aku sampai di jl kartini dekat toko Podho-podho…ternyata di daerah itu juga tidak ada penjual bensin. Waduh gimana ini… ya udah kepalang tanggung aku mau memanfaatkan turunan lagi aja kearah pancasila, sambil berharap ada penjual bensin. Kakiku rasanya udah sangat pegel…telapak kakiku pasti udah merah karena aku pakai sandal yang berhak 5 cm (setidaknya aku tadi sempat mengganti sepatu dengan sandal sebelum pulang…lumayanlah…), bahuku juga sudah capek menahan stang motor. Di jalan itu aku harus menuggu lama untuk bisa menyeberang… akhirnya bisa juga aku menyeberang dan memanfaatkan turunan, tapi menjelang tikungan jalnnya agak naik dan terpaksa aku harus turun dan mendorong motorku… Waktu itu keringat udah membanjiri seluruh tubuh, kaca helm sengaja tidak kubuka berharap tidak ada yang mengenaliku, apalagi bertemu mahasiswaku…waduh… :malu:
Lalu ha!!aku ga sengaja melihat penjual bensin di seberang jalan!!! :semangat!: Aku langsung teriak “Mas..bensin 1!” rasanya senang sekali seperti waktu hari panas ada yang membawakan ice cream, ato udah lama ga makan durian tau-tau pas pulang ke rumah ada durian buat aku.. gitulah… senang dan legaaaa!!!!!
Sampai di rumah, sehabis aku membuka helm suamiku langsung komentar, “lusuh amat…” kuceritakan pengalamanku barusan dia cuma bilang “ya..syukurlah kamu mengalami itu, jadi kan kalo diingetin isi bensin ga ditunda-tunda”… hahahaha… iya d… :melet:
Proud wife and mom. Academic Staff at Fakultas Hukum UKSW, a current Melbourne Law Masters Student.
I’m actively search for the positive side of everything ~ Indirani Wicaksono ~
Read more posts by this author here||