Membersihkan dimaksudkan menciptakan kondisi bersih atau membuat menjadi bersih.
Sementara bersih sendiri diartikan sebagai kondisi bebas dari kotoran.
Tujuan dari bersih yang utama dalam rangka menjaga kesehatan di samping estetika.

Karenanya membakar sampah tidak sama dengan upaya membersihkan ataupun menjaga kebersihan.
Membakar sampah sekedar tindakan mengubah bentuk kotoran dari yang semula berupa benda padat menjadi benda gas sembari menyisakan sisa-sisa pembakaran yang masih berbentuk padat (abu).

Kalau tujuan utama yang hendak dicapai dari kondisi bersih adalah dalam rangka menjaga kesehatan, maka sudah jelas bahwa aktivitas (kegiatan) membakar sampah tidak mencapai tujuan itu.

Membakar Sampah

Sampah organik sepeti batang, ranting dan daun kering kalau dibiarkan dalam jumlah tertentu memang mengganggu secara estetika.
Tapi sampah berupa daun kering serta kayu itu tidak berbahaya, justru kalau dibakar asap hasil pembakarannya memberi menyebabkan kanker bagi manusia.

Sampah plastik yang dibakar bahkan lebih berbahaya lagi bagi kesehatan.
Mulai dari karbonmonoksida, senyawa kimia dioksin, klorin, benzopirena, belum lagi debu halus yang mengancam pernafasan.

Sayang masih banyak orang di negeri ini yang bersikap ignorant, mulai dari yang tidak tahu dan tak mau mencari tahu, berpikiran sempit, tahu tapi tak peduli sampai yang benar-benar bebal.

“Dosa kah membakar sampah?”
Pernah suatu ketika seseorang menanyakan hal itu.
Oleh karena manusia tak berhak menghakimi dosa tidak sesamanya maka tanyakan kembali pada si pelaku bakar sampah apakah menyakiti orang lain dan diri sendiri itu dosa?

Tak mudah memahami bagaimana manusia beradab, memiliki akal dan budi tidak merasa ewuh ketika mengganggu orang lain dengan asap pembakaran sampah.

Sulit memang memahami kebebalan dan kebodohan perilaku membakar sampah ini.
Tapi ya masih harus banyak-banyak dimaklumi bahwa tingkat peradaban setiap orang tidak sama.
Selain itu keterbatasan akal juga memaksa pihak yang lebih tinggi tingkat akalnya memaklumi.

Boleh dibaca juga artikel ini: Does Burning Trash Make it Disappear?