Saat menjadi officer di sebuah perusahaan pembiayaan setidaknya dua kali dalam seminggu saya harus melakukan presentasi di depan para pimpinan. Satu hal yang selalu menjadi pertanyaan saya saat itu adalah mengenai sikap, gerakan dan posisi tangan yang baik dalam melakukan presentasi.
Pertanyaan ini membawa saya pada penelusuran dan penelitian pribadi mengenai sikap, posisi serta gerakan tangan yang tepat pada saat melakukan presentasi.
Mencoba meniru gaya Reagen dalam presentasi mungkin akan menjadikan Anda tampak aneh, alih-alih menarik bisa jadi audience akan terganggu dengan sikap Anda. Tapi tidak demikian dengan Reagen, meski miskin gerakan tangan namun pembawaaannya tetap menarik bagi para audience.
Mengenai gerakan tangan dalam presentasi, Jeff Paine menggunakan dua istilah untuk mengkategorikan: Weatherperson dan Anchorperson. Istilah pertama mengacu pada pembaca prakiraan cuaca televisi yang sepanjang presentasinya hampir tidak pernah berhenti menggerakkan tangan. Di lain sisi Anchorperson atau presenter berita sama sekali tidak menggunakan gerakan tangan dalam menjalankan tugasnnya.
Dari gaya Reagen dan pemaparan Paine mengenai Weatherperson dan Anchorperson bisa ditarik kesimpulan bahwa gerakan tangan paling tepat saat presentasi adalah gerakan yang alamiah. Mungkin beberapa dari Anda suka meniru gaya tokoh-tokoh tertentu saat presentasi, tentu sah-sah saja selama sesuai dengan “nature” dari diri Anda sendiri. Namun jika “kegiatan meniru” itu menjadikan sikap Anda tidak alamiah sebaiknya lupakan saja.
Beberapa orang lebih alamiah jika tidak menggunakan gerakan tangan saat presentasi, sementara beberapa lainnya lebih alamiah dengan menggunakan gerakan tangan sesekali atau terus menerus sepanjang presentasi. Tak ada yang lebih baik atau lebih buruk dari keduanya, kata kuncinya adalah: “alamiah”.
Meski demikian beberapa trainer menyarankan untuk tetap sesekali menggunakan gerakan tangan meski Anda tidak terbiasa. Sebab gerakan tangan dianggap sebagai sebuah upaya menjembatani jarak antara presenter dengan audiences.
Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah siapapun Anda dan apapun posisi Anda, Anda tidak diminta melakukan presentasi sebagai aktor. Sebaliknya Anda diminta dan diberikan kesempatan melakukan presentasi karena kompetensi yang Anda miliki, karena itu hindari acting dan berfokus pada tujuan presentasi berdasar pada kompetensi yang Anda miliki. Gerakan tangan, penampilan dan bahasa tubuh lainnya adalah upaya untuk mendukung bahan presentasi itu sendiri.
Happily married, father of a wonderful boy, a passionate Content Strategist. Liverpool FC and Melbourne Victory fan. Traditional martial artist.
I’m going to be myself, do what I think is right. If they don’t like it, so be it. ~ Satrio ~|
Read more posts here||
I’m an ISTJ-A